Mukerwil Ke-VII WI Sulbar, Siapkan Program Penanganan Stunting

Mukerwil Ke-VII WI Sulbar, Siapkan Program Penanganan Stunting

Mapos, Mamuju – Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil ke-VII) Pengurus Wilayah Wahdah Islamiyah Sulawesi Barat dilaksanakan di Mamuju. Sabtu (12/02/2022).

Adapun tema yang diusung dalam Musyawarah Kerja Wilayah tersebut. “Menguatkan konsolidasi dan meningkatkan institusional berbasis pendidikan paripurna menuju visi 2030”.

Mukerwil Ke-VII WI Sulbar, Siapkan Program Penanganan Stunting

Meski dilaksanakan secara hybrid, kegiatan ini dihadiri pengurus daerah dari 6 kabupaten melalui virtual zoom meeting.

Pembahasan utama dalam Musyawarah Kerja Wilayah ke-VII terkait penanganan stunting, pemberantasan buta aksara Al Quran, dan program peduli lingkungan di Sulawesi Barat.

Tiga program kerja ini mendapat perhatian pengurus WI Sulbar, bahkan telah membangun komunikasi dengan berbagai pihak terkait tersebut.

“Kita sudah punya dr. ahli gizi, kedepan kita berharap hal ini bisa dilanjutkan dengan kerja-kerja lapangan diantaranya penyaluran asupan gizi kaitannya dengan penanganan stunting,” ujar Ust. M. Yamin Saleh ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulbar.

Keseluruhan sebanyak 9 departemen lainnya yang ikut meramu program kerja yang diharapkan melahirkan masalahat untuk ummat di Sulawesi Barat.

Ust. Yamin juga mengatakan, musyawarah kerja wilayah adalah hal sangat penting dalam merumuskan langkah dan strategi dakwah kedepan, sehingga penting mendapat perhatian besar.

“Momen mukerwil ini adalah kesempatan menanamkan amal kebaikan lebih banyak melalui masukan dan saran dalam permusyawarahan,” ujarnya

Ia juga mengutip hadist Rasulullah. Siapa yang memberikan arahan menunjukan pada satu kebaikan, maka ia mendapatkan bagian pahala sama dengan yang melakukan kebaikan tersebut.

Kaitan dengan penanganan stunting dan gizi buruk wahdah Islamiyah Sulbar akan menggerakkan potensi Departemen sosial bekerjasama dengan instansi terkait.

“Secara umum Wahdah Islamiyah Sulbar, sejak kepengurusan sebelumnya sudah ikut ambil bagian dalam program penanganan stunting. Hanya saja cakupannya masih di internal pengurus dan kader, InsyaAllah kedepan akan terus di maksimalkan,” pungkasnya.

(*)