Mapos, Majene — Mendapat tugas dalam sebuah operasi merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi seorang prajurit.
“Dalam menjalankan tugas operasi, kita harus siap jiwa dan raga secara utuh dan betul-betul menjadi manusia yang siap berkorban demi bangsa dan negara. Karena tentara atau prajurit, kita tidak tahu akan mati dimana dan kapan,” tegas Komandan Dandim 1401/Majene, Letkol inf Ricad Harisab SIP.,MIP pada saat pemberangkatan Kompi A Yonif 721/Makassau ke medan operasi di Papua, Jumat (17/03/2023).
Jumlah personel yang dilepas oleh Letkol Ricad sebanyak 140 orang dari Kompi A Yonif 721 Makkasau.
Kepada mereka yang akan berangkat tugas dalam rangka menghadapi penugasan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Papua, Dandim Majene mewanti-wanti agar mereka tidak boleh lengah.
“Segala permasalahan yang timbul selama pelaksanaan tugas nanti harus dapat diselesaikan dan tidak boleh lengah. Tanamkan dalam hati agar setiap pelaksanaan tugas dapat berhasil secara maksimal. Tugas operasi merupakan kehormatan dan kebanggaan. Untuk itu, tunjukkan kehormatan dan kebanggaan itu, dengan melaksanakan tugas secara maksimal, tulus dan ihklas,” tegas Dandim.
Diakhir arahannya, Dandim mengingatkan kepada para prajurit yang terlibat Satgas Pamtas di wilayah Papua agar tidak pernah tinggalkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Jangan pernah saudara tinggalkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, walaupun saudara berada di medan tugas. Karena keberhasilan saudara dalam penugasan, tergantung kehendak-Nya,” sebut Ricad seraya memberi pesan khusus untuk personil Korum Ki A, agar lebih ditingkatkan pengawasan terhadap pangkalan dan keluarga yang ditinggalkan.
Turut hadir dalam acara pelepasan, Bupati Majene yang diwakili KaSatpol PP Zainal Arifin, Kadis Kesehatan dan Kadis BKKBN Kab. Majene.
(*)