Majene  

BKKBN RI Monev Data Keluarga Tahun 2021 di Kabupaten Majene

Mapos, Majene — Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS PK) BKKBN RI melakukan kunjungan ke Kabupaten Majene guna melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) data keluarga tahun 2021 di daerah itu, Kamis (20/5/2021).

Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Majene, dr. Hj. Wahida mengatakan, proses sosialisasi telah dilaksanakan pihaknya, baik secara virtual maupun secara tatap muka langsung dan telah dilaksanakan pencanangan pendataan keluarga pada tanggal 1 April 2021 lalu, sekaligus langsung melakukan pendataan keluarga yang diawali oleh Bupati Majene beserta Ketua TP. PKK Majene.

Dalam hal pendataan keluarga, katanya pihak PP KB Majene melibatkan stake holder lainnya dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Majene. “Terkait vaksinasi bagi kader pendata dan hand sanitizer, juga dengan BPBD Majene terkait pengadaan masker bagi semua pendata. Dinas PP KB Majene juga bersyukur karena APBD Majene ada yang dikucurkan khusus dalam hal pendataan keluarga,” terang Wahida.

Dikatakan, 17 Mei 2021 kemarin telah disampaikan bahwa Kabupaten Majene keluar sebagai pendata keluarga terbaik se Sulbar. “Ini semua akibat partisipasi aktif dari para manajer pendata dan para pendata keluarga itu sendiri,” katanya.

Alasan melakukan monev hari ini lanjutnya, dilakukan di Pamboang dikarenakan Kecamatan Pamboang menempati posisi pertama dalam hal pendataan keluarga dan saat ini semua kecamatan hampir dipastikan akan rampung pada bulan ini juga sesuai target yang telah ditetapkan.

Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Muhammad Yamin, S. Tp, MM mengatakan, satu kehormatan bagi pihaknya karena telah didatangai langsung oleh Deputi dan Direktur di Kabupaten Majene.
“Kami sampaikan juga, bahwa Majene memang sangat antusias dalam hal Bangga Kencana. Selanjutnya kedepa, kita akan dapat tugas tambahan berupa penanganan stunting di wilayah kita, tentu ini bukanlah pekerjaan yang rumit karena kita sudah terbiasa berhadapan dengan masyarakat,” akunya.

Pada tempat sama, Bupati Majene, Lukman,
Atas nama Pemkab. Majene menyampaikan, jumlah pertumbuhan penduduk di Majene sangat lambat dengan dibuktikan dengan jumlah anggota DPRD Majene masih tetap berjumlah 25 orang.

Bupati Lukman juga sedikit bermemori dengan menyebut bahwa dirinya pernah menjadi sub penyuluh KB di Mosso Kecamatan Sendana. “Jadi bukan hal yang asing buat Bupati berada di tengan-tengah penyuluh KB,” kenangnya.

Harapan Bupati Lukman kedepannya bukan hanya terbaik di Sulbar, namun dapat pula menjadi terbaik di tingkat Nasional, karena Lukman yakin akan kinerja atas semua personil di Dinas PP dan KB Majene sudah diakui sampai saat ini hingga selalu menorehkan prestasi yang luar biasa ditingkat regional maupun nasional.

“Terkait stunting yang akan ditangani oleh Dinas PP KB kedepan, maka hal ini sudah menjadi hal yang tidak sulit untuk dikerjakan, itu karena saya yakin bahwa personil di PP KB akan dapat bekerja secara profesional dalam hal penanganan stunting di Majene,” pujinya.

Deputi KS PK BKKBN RI, Dr. Drs. Lalu Martipuddin, M. Si sangat sangat mengapreseasi kehadiran Bupati Majene yang dianggap sebagai seorang yang inspirator. “Dimana bila kita bekerja secara ihlas dan profesional, tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi, ini terbukti kepada Bupati Majene yang dahulu  pernah menjadi Penyuluh KB dan saat ini menjadi seorang Bupati,” cetusnya.

Terkait jumlah penduduk yang bertambah tidak secara drastis, lanjut dia, maka keindahan alam akan tetap dapat kita nikmati, karena bila jumlah penduduk yang meningkat drastis, maka alampun akan sulit kita nikmati secara baik dan terpelihara.

“Maksud kedatangan kami ke Majene adalah memantau pelaksanaan pendataan keluarga.  Dan tadi sudah dapat laporan bahwa Majene adalah yang terbaik di Sulbar. Hal ini menjadi prestasi yang luar biasa, karena pendataan keluarga kali ini dilaksanakan ditengah pandemi Covid19 dan juga ditengah musibah gempa bumi Kabupaten Majene,” sebutnya.

Lebih jauh kat dia, secara nasional 32 persen balita kita saat ini stunting, dan inilah kedepan yang akan menjadi pelanjut atau sekitar 25 tahun kedepan. “Inilah yang kita takutkan kedepannya, karena ini juga terkait peningkatan ekonomi selanjutnya,” papar Lalu Martipudin.

Ia juga menyinggung soal sikap BKKBN kedepan yang akan lebih menekankan kepada upaya preventif dalam hal penanganan stunting, terutama dalam penaganan pernikahan muda. “Bila perlu Pemkab. Majene dapat mengeluarkan setipikat ijin menikah bagi warga yang ingin menikah, agar dapat diantisipasi dalam hal pernikahan diusia muda, ini dapat dilakukan bekerja sama dengan KUA disemua kecamatan,” sebut Lalu.

“Terkait target pendataan keluarga yang akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2021, semua pendata yang sempat hadir menyampaikan akan dapat selesai tepat waktu,” tambahnya.

(*)

error: Maaf... ! Web ini di Protek yaaa...