Mapos, Majene — Belum optimalnya pelayanan air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mandar Majene membuat direktur perusahaan milik daerah itu berusaha membangun kemitraan dengan berbagai pihak.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Mandar Majene, Arlin Aras, Rabu (15/12/2021) mengatakan, dirinya baru saja melakukan kunjungan kerja ke PT Prisma Pusaka Artha Raya (PT PPAR) di Jakarta.
Arlin Aras berucap, kunjungan kerja yang dia lakukan bertujuan untuk membahas tentang optimalisasi sistem pengolahan air yang dimiliki oleh Perumda Air Minum Tirta Mandar Kabupaten Majene.
Sebelumnya, perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Majene itu telah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia air bersih tersebut yakni dalam optimalisasi sistem penjernihan air Instalasi Pengolahan Air (IPA) Galung Lombok yang berkapasitas 40 liter perdetik dengan sistem penjernihan air yang disebut Ejector Pneumatic Coagulation (EPC).
“Kami datang ke PT PPAR Jakarta untuk membahas dan berdiskusi bagaimana agar sistem pengolahan air yang perusahaan miliki dapat optimal dalam memenuhi pasokan air bersih di Kabupaten Majene khususnya di wilayah perkotaan serta melihat secara langsung sistem kerja Water Treatment Plant (WTP) yang ada di lokasi Merunda Jakarta,” terang Arlin Aras.
Dikatakan, PT Prisma juga sebelumnya sudah membangun kerjasama dengan Perumda Tirta Mandar Majene. “Perusahaan ini sudah kerja sama dengan perusahaan kita dalam mengoptimalkan proses penjernihan air di Instalasi Pengolahan Air yang ada di Galung Lombok yakni dengan pembuatan EPC. Hasilnya cukup memuaskan, dimana kami mampu menghemat pemakaian bahan kimia tawas menjadi 48% serta air yang diolahpun menjadi lebih jernih daripada sebelumnya,” ungkap Arlin Aras.
Lebih jauh dikatakan, hasil kunjungan kerja dan pertemuan yang dilakukan menurut rencana Perumda Air Minum Tirta Mandar Kabupaten Majene akan kembali mengajak PT.PPAR untuk kerja sama dalam pembangunan EPC pada IPA di Abaga dan IPA di Mangge serta survey lokasi yang memungkinkan untuk pembangunan Water Treatment Plant.
“Inikan kami sering mendapat keluhan dan pengaduan dari pelanggan, baik itu penyampaian dari karyawan kami sendiri atau pelanggan sendiri yang biasa menelpon ke kami terkait keruhnya air di musim hujan pada wilayah pelayanan IPA Abaga dan IPA Mangge,” sebut Arlin.
Untuk wilayah pelayanan IPA Galung Lombok, lanjut mantan penggiat advokasi layanan masyarakat ini, pelanggan mengeluhkan terkait layanan air yang masih bergilir.
“Ini yang menjadi perhatian kami, sehingga kami ingin agar pembangunan EPC dapat dilanjutkan untuk di IPA Abaga dan IPA Mangge. Dan kami juga mengajak tim dari PT PPAR untuk melihat secara langsung Instalasi Pengolahan Air yang ada di Galung Lombok, apakah itu memungkinkan untuk dibangunkan WTP agar pelayanan kita optimal dan dapat memenuhi pasokan air bersih masyarakat Kabupaten Majene,” pungkas Arlin Aras.
(fajar/red)
