Kapal Feri Mendadak Berangkat, Penumpang Tertinggal Kecewa

Kapal Feri Mendadak Berangkat, Penumpang Tertinggal Kecewa
Kapal Feri / Ilustrasi

Mapos, Mamuju – Beberapa penumpang KM Laskar Pelangi kecewa, mereka marah dan rencananya akan melakukan aksi kepada crew kapal feri tujuan Mamuju-Balikpapan itu bila kembali bersandar di Mamuju.

Salah seorang keluarga penumpang, Herman mengatakan, keberangkatan kapal feri KM Laskar Pelangi yang dijadwalkan berangkat pada pukul 16.00 WITA, tiba-tiba tanpa pemberitahuan awal diberangkat pada pukul 15.00 WITA.

Kapal Feri Mendadak Berangkat, Penumpang Tertinggal Kecewa

“Terus terang kami dirugikan pak, kapal tiba-tiba berangkat tanpa ada pemberitahuan awal kepada penumpang,” jelasnya, Senin (3/6/2019), pukul 20.00 WITA.

Herman mengatakan, dia dan beberapa penumpang lainnya mencoba bertanya kepada petugas pelabuhan, namun mereka semua lepas tanggung jawab.

“Saya mencoba bertanya kepada petugas di pelabuhan, apa alasan KM. Laskar Pelangi diberangkatkan tiba-tiba, namun jawaban yang saya dapatkan tidak jelas, mereka seperti saling lempar tanggung jawab,” sebutnya.

Herman mengatakan, para penumpang yang tertinggal rencananya bakal melakukan aksi bila KM Laskar Pelangi kembali bersandar di Mamuju. “Bila kapal (KM Laskar Pelangi) kembali ke Mamuju penumpang akan aksi,” terangnya.

Dan anehnya, tambah Herman, setelah kapal berlayar sekitar 25 menit, kapal tersebut berhenti di Pulau Karampuang, beberapa penumpang kemudian diangkut menggunakan kapal Polairud, namun lagi-lagi penumpang kecewa, pasalnya sebagian penumpang saja yang dinaikkan ke kapal, sebagiannya lagi tidak. Petugas hanya memilih para penumpang.

“Sebagian ada yang naik, mungkin yang sudah membeli tiket dan ada yang belum membeli tiket karena terlambat. Tapi itu kan bukan kesalahan dari penumpang, karena yang penumpang tahu kapal dijadwalkan berangkat pukul 16.00 WITA berubah ke pukul 15.00 WITA, ya pasrilah terlambat beli tiket kan,” cetusnya.

“Yang kami sesalkan, kenapa hanya sebagian orang penumpang saja yang difasilitasi berangkat, kenapa tidak semua,” sambungnya.

Herman menambahkan, kembali dia melakukan konfirmasi kepada pihak petugas pelabuhan, jawaban dari petugasnya mengatakan, penumpang Balikpapan lebih penting daripada penumpang Mamuju. “Keberangkatan ini lantaran adanya perintah dari Balikpapan,” sebut Herman meniru perkataan petugas.

Sementara itu, Kepala ASDP Ramli Umar saat dikonfirmasi mengakui bahwa ada memang ada tiga penumpang yang tertinggal. Bahkan, Ramli mengatakan, sebelum kapal diberangkatkan, pihaknya beberapa kali mengumumkan kepada penumpang untuk segera naik keatas kapal, namun mungkin penumpang yang tertinggal ini tidak mendengar dan ada yang terlambat dan yang terlambat ini belum memiliki tiket.

“Sebetulnya ada enam penumpang yang tertinggal, kemudian kami usahakan untuk bisa diberangkatkan. Kami meminjam kapal Polairud untuk mengantarkan penumpang ini, namun ada tiga penumpang belum memiliki tiket dan yang tiganya lagi tiketnya ada. Jadi kami hanya berangkatkan yang tiga orang ini yang memiliki tiket,” jelas Ramli.

Ramli mengatakan, ketiga penumpang ini yang tidak memiliki tiket akan diberangkatkan pada pada esok hari. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan ketiga penumpang ini dan mereka menyetujui akan diberangkatkan pada esok harinya,” ucap Ramli.

Ramli megatakan, keberangkatan kapal dipercepat karena pihaknya mendapatkan instruksi untuk mengantisipasi penumpang yang menumpuk di Balikpapan. “Jadi diimbau untuk berangkat lebih cepat,” ujarnya.

Lebih jelas, Ramli menambahkan, pihaknya telah meminta tambahan bantuan kapal feri untuk mengantisipasi membludaknya penumpang.

“Jadi mulai besok, kapal akan masuk ke pelabuhan Mamuju-Balikpapan setiap hari, kita juga sudah menyiapkan tambahan kapal bantuan untuk melayani para penumpang,” tambahnya.

Disinggung soal adanya penumpang yang bakal aksi, Ramli mempertanyakan aksi yang bagaimana, karena yang tertinggal cuma tiga orang.

“Awalnya yang tertinggal itu ada enam orang dan yang telah memiliki tiket tiga orang dan yang memiliki tiket kita telah fasilitasi dengan menggunakan kapal Polairud untuk diantar ke kapal dan yang tiganya ini terlambat tiba di pelabuhan dan belum memiliki tiket serta kapal sudah jauh dan tidak memungkinkan lagi untuk dikejar,” pungkas Ramli.

(usman)