Mapos, Mamasa – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa Hajai S. Tanga, membeberkan, hasil registrasi tim yang bertugas di pintu masuk Kabupaten Mamasa mencatat sudah sekitar 5.450 orang dari luar daerah. Mereka masuk ke daerah ini sejak penjagaan mulai diterapkan di setiap perbatasan.
Hal tersebut dijelaskan Hajai saat dikonfirmasi via telfon, Kamis (26/03/2020). Disebutkan, mereka rata-rata merupakan warga Mamasa yang merantau atau kuliah di berbagai daerah.
Dijelaskan bahwa sejak terbentuknya tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mamasa pada pekan lalu, pihaknya langsung menugaskan anggota tim untuk memantau di setiap perbatasan. Sekaligus penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan dan juga warga yang masuk.
Dari laporan terakhir yang diterima dari petugas di perbatasan, warga masuk melalui jalur Kecamatan Messawa sekitar 5000 lebih. Dan Jalur Kecamatan Tabang sekitar 450 orang lebih. Sementara untuk jalur Kecamatan Tabulahan belum ter-up date.
“Tadi saya dilapori dari Messawa sekitar 500 lebih sejak hari pertama, yang dari tabang sekitar 450-an dan Tabulahan masih belum ada laporan. Mungkin malam ini baru laporannya masuk,” ungkap Hajai.
Belum ada laporan adanya warga yang baru masuk tersebut yang ditetapkan status Orang Dalam Pantauan (ODP). Sebab Ditetapkan sebagai ODP, jika ditemukan adanya gejala gangguan kesehatan seperti demam atau ganguan pernafasan.
Namun demikian, kepada semua warga yang baru masuk ini dianjurkan untuk mengisolir diri dirumah sampai 14 hari. Untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap aman.
“Aturan sekarang nanti ditetapkan sebagai ODP itu kalau ada gejala seperti demam atau gangguan pernafasan seperti batuk atau flu. Jadi kalau tidak ada gejala, kita hanya lakukan registrasi dan dianjurkan ubtuk tetap tinggal dirumah,” katanya.
Demi mengetahui kondisi warga tersebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa masing-masing. Untuk membantu memonitor warga yang baru masuk.
(anis)