Majene  

Fahmi : Diskusi RTRW Dibutuhkan Untuk Mengatasi Kerancuan Pembangunan

Mapos, Majene — Kebijakan tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) sebagai arahan perencanaan dapat mencegah terjadinya kerancuan dalam implementasi pemanfaatan ruang.

“Karena rencana tata ruang wilayah diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan ruang di masa mendatang. Kebutuhan akan ruang sebagai wadah kegiatan pembangunan dirasakan semakin meningkat. Hal ini disebabkan makin meningkatnya jumlah dan jenis kegiatan pembangunan yang membutuhkan ruang,” kata Bupati Majene Fahmi Massiara dalam Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Wakil Bupati Majene, Kamis (2/5/2019).

Fahmi : Diskusi RTRW Dibutuhkan Untuk Mengatasi Kerancuan Pembangunan

Dalam FGD yang membahas tentang Kawasan Strategis Provinsi ditinjau dari sudut kepentingan sosial dan budaya pada kawasan pendidikan di ibukota Majene Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019, Fahmi Massiara menyebut, fenomena ini dapat menyebabkan terjadinya kompleksitas dalam penggunaan ruang.

“Dengan tersusunnya dokumen rencana tata ruang diharapkan mampu mewujudkan tata ruang yang berkualitas, serasi dan optimal. Rencana tata ruang wilayah ini juga diharapkan dapat mewujudkan visi penataan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta dapat menciptakan kemampuan daya dukung lingkungan melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya buatan sehingga tercipta keseimbangan pembangunan antara sektor dan antar wilayah untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” urai Fahmi Massiara.

Apa yang telah dilaksanakan oleh PUPR Provinsi Sulbar katanya, merupakan langkah yang sangat strategis, karena Majene telah ditetapkan sebagai pusat pendidikan di Sulbar.

“Untuk pembangunan perguruan tinggi tentu sangat tepat bila ditemptkan di Majene,” tegas Fahmi Massiara.

Dikatakan, di Majene sudah berdiri perguruan tinggi Unsulbar dan STAIN. Dimana kedepannya, STAIN akan berubah status menjadi IAIN.

“Kedepannya lagi, Majene akan segera membangun Polteknik Negeri. Ini yang akan menjadi cikal bakal penciptaan tenaga kerja siap pakai dari Kabupaten Majene,” sebut Fahmi Massiara.

Ia berharap agar peserta dapat mengikuti diskusi dengan penuh perhatian dan memberikan masukan-masukan positif demi kesempurnaan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi.

“Sehingga dapat lebih bermanfaat dan berhasil guna di masa yang akan datang,” tandasnya.

Sementara itu laporan Panitia Pelaksana – Kurnandi Kurnia mengatakan, maksud dan tujuan diskusi adalah dalam rangka pelaksanaan legalisasi dokumen rencana tata ruang kawasan strategis provinsi ditinjau dari sudut kepentingan sosial dan budaya pada kawasan pendidikan di ibukota Majene maka diharapkan mampu adanya input dalam proses penyusunan dokumen rencana yang akan dilaksanakan pada tahun ini.

“Sedangakn tujuan kegiatan adalah untuk menghasilkan dokumen yang berkualitas sehingga menciptakan perencanaan yang baik dan dapat memajukan provinsi Sulbar pada umumnya dan kabupaten Majene pada khususnya,” pungkas Kurnandi Kurnia.

(ipunk)