Mapos, Mamuju – Salah satu rencana aksi yang mendapat perhatian adalah ‘Satu Data Kemiskinan Sulawesi Barat’ (SDK Sulbar), yang menempati peringkat pertama dari sembilan kelompok peserta. Inisiatif ini berfokus pada digitalisasi data kemiskinan di tingkat desa dan kelurahan, sejalan dengan agenda Bapperida Sulbar dalam penguatan basis data perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mendukung program prioritas dan Visi serta Misi Gubernur Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang bagaimana kita merancang kebijakan berbasis data, mempercepat pelayanan publik, dan membangun sistem yang inklusif. Rencana aksi yang lahir dari DLA ini patut kita kawal bersama agar tidak sekedar produk pelatihan saja, tetapi dapat menjadi bahan masukan dalam menyusun perencanaan yang konkret dan relevan,” kata Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana, Sabtu (18/10/2025).
Junda Maulana turut hadir dalam penutupan rangkaian Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Sulbar bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI serta Tsinghua University, Tiongkok pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Gedung Graha Sandeq, Kompleks Rujab Gubernur Sulbar.
Penutupan dihadiri langsung oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka, perwakilan BPSDM Komdigi RI Roslinda Niken Widya Astuti, serta Kepala BPSDM Komdigi Makassar Baso Saleh.
Dalam kesempatan tersebut, Junda Maulana menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan DLA yang dinilai strategis dalam memperkuat kapasitas kepemimpinan digital di lingkup pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat.
Ia menekankan pentingnya menjadikan hasil rencana aksi peserta sebagai referensi nyata dalam perencanaan pembangunan daerah, khususnya dalam mendukung misi Panca Daya guna mewujudkan Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.
Junda juga menyampaikan komitmen Bapperida untuk berkolaborasi lintas OPD dalam mengintegrasikan hasil pelatihan ke dalam dokumen perencanaan strategis dan evaluasi program prioritas. Ia berharap semangat inovasi yang tumbuh dari DLA dapat menjadi penggerak dalam membangun birokrasi yang adaptif dan berorientasi pada hasil.
“Kami siap memfasilitasi melalui forum perencanaan dan penganggaran, agar ide-ide strategis dari para peserta DLA dapat menjadi program nyata yang berdampak bagi masyarakat,” tutupnya.
(*)