Mapos, Mamuju – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperkuat komitmennya untuk memastikan setiap program pembangunan daerah berjalan efektif, akuntabel, dengan risiko minim kegagalan.
Langkah strategis ini diwujudkan melalui penerapan manajemen risiko yang ketat dalam seluruh siklus perencanaan.
Komitmen ini ditegaskan melalui keikutsertaan Bapperida Sulbar dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko secara daring, Selasa (28/10/2025).
Dalam bimtek ini, Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana menugaskan Perencana Ahli Pertama, Nurul Ilmi Amaliyah dan Penelaah Teknis Kebijakan, Faried Bainta.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Bapperida Sulbar, Muhammad Darwis Damir, menerangkan bahwa “Manajemen risiko adalah alat strategis untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan berjalan secara terukur dan bertanggung jawab. Ini adalah cara kami mengawal agar anggaran dan program benar-benar tepat sasaran, serta responsif terhadap tantangan di daerah.” ujar Darwis.
Menurut Sekretaris sekaligus Pelaksana Harian Kepala Bapperida Sulbar ini, publik berhak mendapatkan hasil pembangunan yang berkualitas. Dengan manajemen risiko, Bapperida dapat mengidentifikasi potensi masalah sejak dini, baik itu masalah teknis, sosial, maupun anggaran, dan menyiapkan langkah penanganan risiko yang efektif.
“Kami berharap seluruh jajaran menginternalisasi ini dan menerapkannya secara konsisten. Pemahaman yang kuat akan memperkuat peran Bapperida sebagai pengelola perencanaan yang adaptif,” tegasnya.
Dalam Bimtek tersebut, jajaran Bapperida Sulbar mendalami materi penting, termasuk struktur tiga lini pengelolaan risiko, serta integrasi manajemen risiko ke dalam sistem pengukuran kinerja.
Langkah ini menegaskan upaya Bapperida Sulbar untuk terus berinovasi dalam tata kelola pemerintahan untuk mewujudkan misi kelima Panca Daya Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga.
(*)





