Majene  

Terkait Rencana Relokasi, Wabup Majene Sambangi Pedagang Pasar Malam

Terkait Rencana Relokasi, Wabup Majene Sambangi Pedagang Pasar Malam

Mapos, Majene — Sejumlah pedagang Pasar Malam atau lazim disebut pedagang cakar disambangi Wakil Bupati Majene di Monumen Egrang Lapangan Prasamya Mandar Majene, Kamis (2/5/2019).

Alasan kedatangan Lukman untuk mengklarifikasi alasan pedagang Pasar Malam untuk direlokasi ke Lingkungan Binanga Kelurahan Labuang Kecamatan Banggae Timur yang menurut rencananya akan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2019.

Terkait Rencana Relokasi, Wabup Majene Sambangi Pedagang Pasar Malam

Dihadapan pedagang, Wakil Bupati Majene Lukman berjanji akan menyampaikan kepada Bupati Majene Fahmi Massiara alasan pedagang enggan direlokasi.

Sementara, Kepala Bapenda – Anwar Lazim dihadapan Wakil Bupati Majene – Lukman didampingi Staf Ahli Bidang Ekonomi – Zainal, Kadis DLHK – Sudirman), Kadis Perhubungan – Mithar, Camat Banggae Timur – Nahdla, Lurah Labuang – Nur Afifah dan perwakilan pedagang mengatakan, pihaknya hanya menyikapi surat edaran Bupati Majene.

Dikatakan, ia sudah beberap bulan lalu menyampaikan kepada para pedagang pasar malam alasan rencana relokasi, salah satunya yaitu ada keluhan dari para kepala sekolah yang ada disekitar stadion.

“Tiap pagi miridnya harus angkat sampah bekas Pasar Malam disekitar sekolah mereka. Bau pesing juga sangat dirasakan disepanjang jalan di sekitar stadion Prasamya Mandar. Juga ada yang buang air besar di WC SMP 3 Majene dan tidak disiram,” ungkap Anwar Lazim.

Selain itu katanya, akses jalan masuk di Gedung DPRD Majene jadi susah, apalagi jika ada acara dilaksanakan pada malam hari di Gedung DPRD Majene.

Ia mengaku, pihaknya sudah konsultasi dan musyawarah dengan masyarakat di Binanga Kelurahan Labuang.

“Mereka semua siap menerima para pedagang Pasar Malam untuk berdagang disana. Dalam waktu singkat kita akan uji coba terlebih dahulu,” aku Anwar Lazim.

Menanggapi hal itu, para pedagang beralasan untuk enggan direlokasi dari seputuran Lapangan Prasamya Mandar Majene lantaran di lokasi yang akan dituju banyak kekurangannya termasuk gangguan angin kencang disertai hempasan ombak pada waktu-waktu tertentu.

“Sudah dua kali kami pindah kesana, tapi tetap tidak bisa bertahan karena cuaca,” sebut salah seorang pedagang yang enggan disebut.

Pada kesempatan sama, Kepala Lingkungan Lipu – Aslam Sidang mengatakan, sebelumnya ia menentang jika pedagang berdagang di wilayahnya karena masalah kebersihan yang tidak bisa diatasi.

“Tapi setelah saya lihat, bahan jualan mereka ada yang terbuat dari besi sehingga rentan korosi. Dan juga setelah mendengar keluhan mereka, maka saya berpikiran lain. Kami bisa tawarkn terkait masalah kebersihan disekitar stadion ini, akan kami tangani dan menjadi tanggung jawab kepala lingkungan Lipu,” beber Aslam.

Terkait masalah WC katanya, ia berharap bisa memanfaatkan WC yang ada di dalam stadion.

Wakail Bupati Majene – Lukman menyatakan, ada dua pendapat yang sudah ketemu, antara pemerintah dengan pedagang.

‘Kami sudah dengarkan semua dan selanjutnya akan kami sampaikan ke bupati untuk di diskusikan terkait hasil pertemuan ini,” pungkasnya.

(ipunk)