Majene  

Putra dan Adik Mendiang Fahmi Massiara Mohon Agar Hinaan dan Cacian Atas Almarhum Dihentikan

Putra dan Adik Mendiang Fahmi Massiara Mohon Agar Hinaan dan Cacian Atas Almarhum Dihentikan

Mapos, Majene — Selama proses perhelatan demokrasi menuju Pilkada serentak 2020 berlangsung, hinaan dan cacian sudah menjadi ‘hidangan’ sehari-hari bagi keluarga Fahmi Massiara.

Bahkan, hingga Bupati Majene Fahmi Massiara berpulang, cercaan itu masih saja dihembuskan secara massif oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Putra dan Adik Mendiang Fahmi Massiara Mohon Agar Hinaan dan Cacian Atas Almarhum Dihentikan

Tersebutlah salah satu akun FB yang menggunakan nama Rahmatia dengan tidak menaruh empati sedikitpun masih diduga tega menyudutkan istri mendiang Fahmi Massiara, Patmawati Fahmi yang kini menggantikan almarhum suaminya menjadi Calon Bupati Majene.

Dalam akun Rahmatia menyebut “Tangisanmu tangisan buaya (emoji ketawa red) penyakit suamimu kau sembunyikan, sampai Sampai saudara kandungnya sendiri TDK mengetahui kalau dia dioperasi, istri biadab hanya mementingkan diri sendiri, demi ego politik ingin menjadi bupati, sampai tega menyia nyiakan Suaminya, Suaminya terbarin di ruang ICU sedang sakarat, tapi dia malah pergi sosialisasi dan bergembira bahkan ketawa bersama para orang orang yg sukaenjilat Sadarlah”.

Menanggapi hal itu, putra sulung almarhum Fahmi Massiara, Muh Luth Prakasa,  Minggu (15/11/2020) menulis dalam laman FB miliknya Bismillah
Subhanallah, Allahuyahdik
Bertakwalah Kepada Allah Azza Wa Jalla Pak Atas Tulisanta.
Tabe’ Tanpa Mengurangi Rasa Hormat
Atas Nama Keluarga Kami Izin Menjelaskan Sedikit

Pertama Kondisi Sakit yg dialami Ayahanda Kami Itu Merupakan Privasi & Konsumsi Kami Sekeluarga Demi Menjaga Kondisi Almarhum Ayahanda Kami yg Sedang Menjalani Agenda Politik & Tanggung Jawab Beliau Selaku Kepala Daerah

Kedua Saya Selaku Anak & yg Mendampingi Almarhum Ayahanda Kami Selama Berobat di RS yg menjadi Saksi Bahwa Ibu & Keluarga Besar Betul2 Merawat & Memperhatikan Ayahanda Kami. Apa yg Bapak Sampaikan itu tidaklah benar. Saya Bersama 2 Adek yg Mendampingi Bapak Selama di RS yg Lebih Mengetahui Terkait Hal tersebut

Ketiga Kami Selaku Perwakilan Keluarga Memohon Dengan Sangat Kepada Bapak & Publik Untuk Menghentikan Hinaan & Cacian yg Menjadi Urusan Privasi Kami Sekeluarga

Semoga Allah Azza Wa Jalla Senantiasa Memberi Taufik Kepada Kita Semua

Syukron Jazaakumullahu Khair Wa Barakallahufik”.

Demikian pula dengan saudara kandung almarhum Fahmi Massiara, Farhana Massiara.

Ia juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang dengan tega masih menyebut-nyebut almarhum kakaknya.

Dalam tulisan yang dia unggah lewat laman FB miliknya, Farhana menyebut  “Assalamualaikum wr wb,  para teman fb,  saya sebagai adik kandung, dari bapak bupati Majene  ,Almarhum  , H,  Fahmi Massiara  , supaya,  mendiang kakanda saya  sudah tenang  dialam barsyah,  jangan lagi mengusik tentang  beliau,   kami sekeluarga  makin sangat terpukul  , dan sakit rasanya  perasaan ini 😭😭😭😭😭😭😭 syurga tempatmu kakaku,  semoga husnul khatimah,  Alfatiha”.

Berbagai tanggapan pun muncul memenuhi beranda Muh Luth Prakasa. Sebagian besar menginginkan agar pemilik akun segera dilaporkan kepada pihak terkait guna memberi efek jera.

Dikatahui, dalam kontestasi Pilkada 2020 di Majene, kedua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Majene bersepakat untuk menciptakan politik santun, bermartabat dan beradab demi terciptanya pesta demokrasi yang aman damai dan tentram.

(*)