Mapos, Majene — Lantaran tidak dikonsultasikan terlebih dahulu oleh panitia pelaksana acara Pengukuhan Lembaga Adat Timbogading kepada Fahmi Massiara, ia menolak diberi gelar sebagai Mara’dia Malolo.
Disebar melalui group WA, Fahmi Massiara yang juga Bupati Majene melalui Kasubag Protokoler Sekretariat Pemkab Majene Sufyan Ilbas, Kamis (11/7/2019), menyebut dalam acara Pengukuhan Adat Timbogading dan Pagelaran Budaya Mandar yang akan dihelat pada hari Minggu 14 Juli 2019 di Dusun Timbogading Desa Betteng Kecamatan Pamboang, ada item kegiatan Pemberian Gelar Mara’dia Malolo kepada Fahmi Massiara.
“Dalam susunan acara tersebut pada point atau nomor 10 yang berbunyi “Pemberian gelar Maraqdia Malolo kepada Bupati Majene oleh Maraqdia Timbogading”. Maka saya meneruskan penyampaian dari Bupati Majene, bahwa susunan acara pada nomor 10 tersebut tidak melalui konsultasi dan persetujuan terlebih dahulu dengan Bapak Bupati Majene, sehingga Bupati Majene meminta acara Pemberian Gelar Maraqdia Malolo kepada Beliau ditiadakan atau dihilangkan dari susunan acara,” sebut Sufyan Ilbas.
Katanya, Bupati Majene juga sudah menyampaikan kepada Darmansyah yang juga selaku Ketua DPRD Majene dan sekaligus Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sulbar supaya tidak usah ada acara pemberian gelar kepadanya.
Kedua belah pihak juga sudah pernah dipertemukan di Ruang Rapat Bupati, saat itu turut hadir pula Kepala Dinas PMD Majene selaku moderator
“Bupati Majene menyampaikan, bahwa dalam hal ini, Bupati hanya kapasitas sebagai Pemerintah Daerah dan mengakomodir serta berada di tengah kedua belah pihak, tanpa ada memihak kepada siapapun juga,” tandas Sufyan Ilbas.
(ipunk)