Mapos, Majene — Pasca dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Terpili Kabupaten Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) – Arismunandar (Aris) sontak menyeruak kabar terkait mutasi jabatn di berbagai OPD dan tenaga teknis.
Isu mutasi dan promosi jabatan itu dimanfaatkan oleh oknum dengan jalan mendatangi beberapa guru, kepala sekolah dan tenaga kesehatan menawarkan mutasi dan promosi jabatan sambil meminta sejumlah uang.
“Komplotan ini mengatasnamakan Bupati AST dan mantan Bupati Majene, Kalma Katta. Ironinya, komplotan ini sengaja berkeliling di berbagai instansi seraya menjanjikan jabatan dengan memamerkan cerita tentang kedekatan mereka dengan bupati, wakil bupati dan juga mantan bupati Majene,” beber salah seorang sumber yang enggan namanya disebut.
Lagi kata dia, tak ketinggalan, mereka memperlihatkan foto-foto saat sedang bersama bupati, wakil bupati dan mantan bupati Majene Kalma Katta serta sengaja memosting di media sosial sebagai simbol kedekatan mereka.
Atas ulah oknum-oknum ini mengakibatkan sejumlah guru, kepala sekolah dan tenaga kesehatan mengaku resah dan takut, karena oknum-oknum tersebut memang kelihatan berfoto bersama bupati, wakil bupati dan mantan bupati Kalma Katta.
Disebut-sebut ada sebagian diantara guru, kepala sekolah dan nakes mengaku sempat berjanji siap menyerahkan sejumlah uang kepada oknum-oknum calo jabatan lantaran takut.
Mendapat laporan itu, Bupati AST, Kamis (16/3/2021) secara tegas mengatakan agar jangan meladeni mereka, sebab apa yang mereka lakukan sama sekali tanpa sepengetahuan dia, wakil bupati Arismunandar dan mantan Bupati Kalma Katta.
“Saya tidak pernah memberi kewenangan kepada siapapun untuk mengatur mutasi guru, kepala sekolah ataupun tenaga kesehatan. Apalagi jika oknum dimaksud bukan pejabat ASN yang terkait dengan urusan mutasi,” kata AST.
.
Kewenangan mutasi dan promosi ASN lanjut dia, ada di tangan BKPSDM. “Kewenangan mengatur distribusi guru dan kepala sekolah ada pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Sedangkan untuk distribusi tenaga kesehatan ada pada Dinas Kesehatan. Merekalah yang membantu bupati dan wakil bupati AST-ARIS dalam tugas pemerintahan terkait mutasi dan promosi,” ujar Bupati Majene terpilih hasil Pemilukada serentak 2020 ini.
Bahkam ia sempat geram ketika menyebut adanya suap menyuap berupa uang atau bentuk materi lainnya dalam proses mutasi dan promosi jabatan ASN.
“Suap-menyuap berupa uang atau bentuk lainnya pada mutasi dan promosi jabatan haram hukumnya dalam pemerintahan AST ARIS. Bila ada oknum meminta uang atas nama saya, laporkan kepada saya atau langsung kepada aparat hukum,” tegas AST.
Berbagai kalangan berharap agar fenomena tersebut segera dihentikan dan pelakunya segera mendapat tindakan tegas dari aparat dan pejabat berwenang.
(*)