Majene  

Berikut Data Sementara Dampak Bencana Banjir dan Longsor di Majene

Berikut Data Sementara Dampak Bencana Banjir dan Longsor di Majene

Mapos, Majene — Berikut ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene melaporkan data bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Majene, Sabtu (19/11/2022).

Berdasarkan data melalui Pusat Pengendalian Operasi  (Pusdalops) BPBD Majene, bencana alam berupa banjir dan longsor di Kabupaten Majene yang terjadi pada Jumat 18 November 2022 akibat curah hujan yang tinggi selama 10 jam terhitung dari pukul 04.00 Wita dini hari hingga pukul 14.00 Wita petang.

Berikut Data Sementara Dampak Bencana Banjir dan Longsor di Majene

Cakupan dampak bencana itu disebutkan antara lain di Dusun Tati Bajo dan Sambalagia Desa Salutambung Kecamatan Ulumanda akibat banjir bandang yang mengakibatkan 22 unit rumah hanyut dan 30 unit rumah rusak berat dengan total 173 jiwa.

Sedangkan bencana longsor di Desa Sambabo mengakibatkan akses jalan tertutup menuju Desa Ulumanda, Desa Popenga, Desa Kolehalang dan Desa Kabiraan Kecamatan Malunda.

Tercatat juga dampak banjir berada pada Desa Lombong sebanyak 1.240 unit rumah terendam banjir dan 3 unit rumah hanyut di Kelurahan Malunda dan 2 unit rumah hanyut di Desa Bambangan.

Selain itu, dampak banjir lainnya berada di Desa Banua, Desa Lombong Timur, Desa Bambangan, Kelurahan Malunda.

Untuk Kecamatan Tubo Sendana, yaitu dampak tanah longsor di Dusun Sangiang Desa Tubo dan oleh petugas telah melakukan perbaikan jembatan Sungai Tubo poros Trans Sulawesi, 2 Kepala Keluarga (KK) 8 jiwa dengan 2 unit rumah terendam air di Dusun Tubo Poang Desa Tubo Poang, Dusun Tubo Masigi Desa Tubo Poang 26 KK 104 jiwa dengan 26 unit rumah terendam air, Dusun Tubo Masigi Dhua Desa Tubo Poang 7 KK 28 jiwa dengan 7 unit rumah terendam air, Dusun Tubo Dalam Desa Tubo Poang
5 KK 20 jiwa dengan 5 unit rumah terendam air.

Kecamatan Tammeroddo, juga tidak lepas dari bencana banjir dan longsor. Kerusakan akses jalan dan jembatan penghubung Desa Seppong dengan Desa Manyamba terputus, jembatan penghubung Desa Manyamba dengan Desa Tallangbalao terputus, longsor di beberapa titik pada ruas jalan Desa Manyamba, abrasi daerah aliran sungai Desa Tallangbalao yang mengancam wilayah permukiman warga.

Selain kecamatan terjauh dari ibu kota Kabupaten Majene, juga kecamatan dalam kota turut terdampak.

Di Kecamatan Banggae misalnya, di Lingkungan Galung Kelurahan Banggae pada daerah aliran sungai juga permukiman warga terendam banjir disertai lumpur. Di Lingkungan Deteng-deteng Kelurahan Baru 16 unit rumah terendam banjir dan Lingkungan Saleppa Kelurahan Banggae juga mengalami hal yang sama.

Tercatat juga di Banggae Timur banjir turut menyapu permukiman warga seperti di Lingkungan Pakkola, Lingkungan Lipu, Lingkungan Lutang, Lingkungan Tunda’ dan Lingkungan Lembang.

Data Sementara untuk Fasilitas Umum (Fasum), longsor tertutup jalan poros Trans Sulawesi (Sangiang), Desa Sambabo, Desa Manyamba dan Desa Ratte Tarring, Tanggul Sungai di Sungai Saleppa , Sungai Camba, Sungai Manyamba, Sungai ratte Tarring, Jembatan Seppong-Manyamba, Manyamba-Tallangbalao, dan Jembatan Sekka Kelurahan Malunda.

Berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD Majene, TRC BPBD Sulawesi Barat Media On-line dan Medsos atas kondis real time cuaca, yaitu hujan sedang, lebat yang disertai petir dan angin kencang dan tidak ada korban jiwa.

Kesiapsiagaan BPBD Majene melakukan posko siaga darurat bencana di Kantor BPBD Majene, mempersiapkan peralatan berupa perahu, tenda pengungsi dan kendaraan operasional dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Kebutuhan untuk Penanganan Tanggap darurat Bencana, diantaranya tenda pengungsi 5 unit, lampu tower untuk pengungsian 3 unit, air minum, beras, generator, alat berat, sarung atau selimut, pakaian, obat-obatan, lauk pauk dan
mi instan.

(*)