Mapos, MamujuĀ – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat Barat merilis data kerugian dan kerusakan akibat banjir bandang di daerah Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebanyak kurang lebih 500 jiwa warga terdampak langsung banjir yang merendam tiga kelurahan.
Tiga kelurahan itu meliputi Kelurahan Simboro, Kelurahan Karema dan Kelurahan Simbuang. Saat ini masih ada kurang lebih 100 jiwa pengungsi yang tersebar dibeberapa titik.
Berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir mencapai miliaran. Jumlah ini adalah estimasi kasar.
Detail kerugian akan dihitung menggunakan pendekatan jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana). Dinsos juga bakal menghitung besaran kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.
Data sementara kerugian dan kerusakan akibat banjir bandang di Kota Mamuju meliputi,
Kerugian Material :
Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju sekitar 110 rumah dengan rincian, di Perumahan BTN H. Basir 87 rumah diantaranya, 2 rusak berat dan 85 rusak ringan.
Di Jalan Andi Makassau, 4 rumah rusak ringan, jalan Diponegoro, 18 rumah rusak ringan dan jalan Abdul Syakur, 1 rumah rusak ringan.
Untuk Kelurahan Simboro, Kecamatan Mamuju, di Perumahan BTN Mutmainnah, 23 rumah rusak ringan.
Selanjutnya di Kelurahan Simbuang, Kecamatan Mamuju sekitar 138 rumah dengan rincian, di depan SPBU Simbuang sebanyak 85 rumah diantaranya, 11 rumah hancur, 62 rusak berat dan 12 rusak ringan.
Selanjutnya di depan Kantor Bulog mancapai 7 rumah diantaranya, 2 hancur, 1 rusak berat dan 4 rusak ringan.
Sementara di jalan Jenderal Gatot Subroto mencapai 46 rumah rusak berat.
Di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, jalan Soekarno Hatta ada 1 rumah rusak berat.
Rekap kerugian
Total kerusakan material sekitar 272 rumah yakni 13 hancur, 112 rusak berat dan 147 rusak ringan.
Korban jiwa satu orang yakni anggota Polres Metro Mamuju.
Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekonomi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.
Sementara itu, dari keterangan Kepala Bulog Mamuju, Arsalan mengatakan, sekitar 300 ton dari 700 ton beras yang tersimpan dalam gudang terkena banjir dan tercampur lumpur.
“Kerugian diperkirakan mencapai Rp 2 miliar,” ucapnya.
Hingga saat ini, pembersihan Pasca Banjir masih terus dilakukan oleh masyarakat, dibantu oleh ormas di wilayah Mamuju seperti FKPPI, GP Ansor dan Karang Taruna Sulbar. Beberapa mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membersihkan lumpur-lumpur di jalanana dan di rumah-rumah warga yang terkena dampak banjir bandang.
(Sumber : Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat)
(*)