Mapos, Mamuju – Di tengah masa reses, anggota DPR RI Suhardi Duka (SDK) diminta tanggapan tentang kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
“Salah urus. Kenapa? Sebab sangat tidak masuk akal dimana Indonesia penghasil nomor 1 di dunia minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Kok pemenuhan konsumsi dalam negeri langka, tidak bisa di penuhi,” katanya, Rabu (23/02/2022).
Artinya, lanjut SDK, selama ini pengusaha dan pemerintah hanya memenuhi kebutuhan orang asing. Tidak untuk rakyatnya sendiri.
“Demikianpun nampak lemahnya pemerintah dalam mengatur pengusaha, khususnya para Taipan di perkebunan besar sawit. Ini diakibatkan karena mereka terlalu dekat dan bersahabat dengan pemerintah. Kondisi itu mereka manfaatkan untuk mengeruk keuntungan eksport CPO yang harganya sedang bagus dan lupa kebutuhan dalam negeri,” urai anggota Komisi IV DPR RI ini.
Produk CPO Indonesia sekitar 50 juta ton. Sementata kebutuhan minyak dalam negeri hanya 7 juta ton.
“Hanya sekitar 12-15 persen saja. Tapi pemerintah tidak bisa kendalikan eksport CPO,” katanya.
Untuk itu, lanjut SDK, agar minyak tidak langka maka ketegasan pemerintah kepada pengusaha agar pemenuhan kebutuhan dalam negeri menjadi prioritas. Agar ada wibawa dan dijalankan.
(*)