SDK: Aksi Demo BEM SI, Bukti Turunnya Kepercayaan Publik pada Presiden

SDK: Aksi Demo BEM SI, Bukti Turunnya Kepercayaan Publik pada Presiden

Mapos, Mamuju – BEM Seluruh Indonesia rencananya akan menggelar aksi demo 11 April 2022. Dikutip dari berbagai media, aksi mahasiswa itu karena mereka menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak serius menolak wacana jabatan 3 periode.

Demo itu juga merupakan momen 14 hari setelah waktu yang diberikan kepada Presiden untuk menjawab enam tuntutan yang BEM Seluruh Indonesia berikan pada tanghal 28 Maret 2022 lalu.

SDK: Aksi Demo BEM SI, Bukti Turunnya Kepercayaan Publik pada Presiden

Anggota DPR RI Suhardi Duka (SDK), menilai, rencana demo 11 April oleh BEM Seluruh Indonesia itu hal biasa di negara demokrasi.

“Tentu diharap agar demo tidak anarkis dan melanggar hukum, karena Indonesia pun negara hukum. Untuk itu, pihak pengamanan agar dapat menahan diri untuk tidak bertindak keras, baiknya saling menghargai,” tuturnya melalui WhatsApp Massanger, Sabtu (09/04/2022).

Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar ini menambahkan, isu sentral demo adalah soal harga BBM dan wacana masa jabatan presiden yang akan diperpanjang menjadi 3 periode.

“Ini isu yang cukup liar. Walaupun selama ini pak Jokowi sudah menegaskan tidak ingin masa jabatannya diperpanjang, tapi tingkat kepercayaan publik mulai menurun. Dan rencana demo itu merupakan bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap presidennya turun,” kata legislator RI dapil Sulawesi Barat ini.

Harga BBM yang naik begitu besar disaat kondisi publik masih pandemi, juga harus disikapi dengan cerdas.

“Baiknya Pertamina jangan tarik untung dulu dari harga BBM ini,” katanya.

Ditanya apakah tuntutan demo akan mengerucut pada desakan agar presiden mundur dari jabatannya, SDK mengatakan bahwa hal itu bergantung penanganan pemerintah dalam mengolah isu dan demo.

“Tapi menurut saya, konstitusi jelas bahwa masa jabatan presiden dalam 1 periode adalah 5 tahun. Tidak baik kalau berhenti sebelum selesai,” kuncinya.

(*)