Ribuan Pengungsi Melintas di Kabupaten Majene, Ini yang Dilakukan Relawan

Mapos, Majene – Pasca gempa bumi, tsunami dan lumpur di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kota Palu Sulawesi Tengah, Jum’at 28 September 2018 silam, ribuan pengungsi memilih untuk mengungsi.

Ribuan Pengungsi Melintas di Kabupaten Majene, Ini yang Dilakukan Relawan
Pengungsi Sulawesi Tengah sedang makan siang di Posko Persinggahan korban gempa bumi dan tsunami Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kota Palu foto : ipunk

Hasil pantauan mamujupos.com, Kamis (4/19/2918) di Posko Persinggahan Korban Bencana Sulteng jalan Jenderal Sudirman Majene, ribuan pengungsi yang melintas tujuan ke berbagai kabupaten kota di Sulsel, pengungsi yang memanfaatkan posko itu mencapai ribuan orang.

Ribuan Pengungsi Melintas di Kabupaten Majene, Ini yang Dilakukan Relawan

Menurut salah seorang relawan, Husrina Siswanto, sejak posko dioperasikan Selasa 2 Oktober 2018 silam, Posko Persinggahan Korban Bencana gempa bumi, tsunami dan lumpur di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kota Palu, pihaknya telah melayani pengungsi hingga mencapai angka tiga ribuan.

Posko yang dibangun di Jalan Jenderal Sudirman menyiapkan berbagai kebutuhan pengungsi berupa pakaian bekas layak pakai, popok bayi, makanan dan minuman, MCK serta kebutuhan lain.

Bahkan, relawan juga menyiapkan uang tunai jika saja ada pengungsi yang kehabisan uang untuk bahan bakar minyak.

“Kita menyediakan uang tunai sebanyak Rp23 juta yang diperoleh dari hasil penjualan pakaian dari para dermawan beberapa waktu lalu. Tadi sudah ada yang diberikan kepada pengungsi untuk BBM,” tutur salah seorang relawan yang minta namanya tidak disebut.

Selain bantuan makanan, minuman dan kebutuhan lain, di Posko juga memberikan pelayanan kesehatan.

Menurut salah seorang relawan – bidan senior Uswati menyebut, kendati tidak ditemukan pengungsi hamil, namun pihak medis telah merujuk seorang pengungsi yang mengalami patah tulang ke RSUD Majene.

Sayangnya, relawan tidak mencatat berapa jumlah pengungsi yang melintas dan memanfaatkan fasilitas posko dan apa saja yang disumbangkan oleh para dermawan.

Husrina lebih jauh mengatakan, sebelumnya posko di Jalan Jenderal Sudirman dijadikan posko donor darah untuk korban Sulteng.

Sedikitnya 250 kantong darah telah didistribusi ke Sulteng. “Kita pindahkan tempat donor darah ke RSUD Majene, karena tempat ini dijadikan posko persinggahan,” tuturnya.

Disinggung soal sampai kapan Posko Jalan Jenderal Sudirman di fungsikan, Husrina tidak belum bisa memastikan karena gelombang pengungsi masih terus melintas hingga saat ini.

(ipunk)