Mapos, Mamuju – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju menggelar dialog demokrasi untuk mewujudkan pentingnya netralitas ASN dalam menciptakan Pilkada yang aman, dan dan sajuk. Dialog digelar di Kampus STIE Muhammadiyah Mamuju sekitar pukul 15.30 Wita, Rabu (11/11/2020).
Dialog dipimpin Ketua PMII Cabang Mamuju Hassanal. Diikuti sekitar 70 orang kader PMII dan masyarakat umum. Sementara narasumber dari Panwascam Mamuju Sugeng Prihandi dan Zainal Abidin Ketua PMII komisariat STIE Muhammadiyah Mamuju.
Hassanal menyebutkan bahwa Mamuju saat ini berada pada urutan kedua IKP (Indeks Kerawanan Pilkada). Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah ketidak netralan ASN di Mamuju.
“Baik yang berdinas di Pemprov Sulbar, Pemkab Mamuju maupun instansi vertikal lainnya,” kata Hassanal.
Sementara Sugeng Prihandi, mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu konflik dalam pelaksanaan Pilkada di Mamuju. Yaitu karena Pilkada kali ini diikuti oleh dua peserta saja atau head to head, provokasi media, provokasi timses di medsos dan indikasi adanya ASN dan Kepala Desa yang tidak netral atau memihak kepada salah satu calon.
“Dalam satu contoh kasus misalnya adanya oknum Lurah yang saat ini telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pelanggaran pemilu,” ungkapnya.
Dia menghimbau, agar dapat membantu Panwas atau Bawaslu dengan cara melaporkan bila menemukan adannya oknum ASN yang terlibat aktif memihak salah satu calon. Baik menemukan secara langsung ataupun melalui media sosial.
Pelaksanaan kegiatan dialog tersebut tetap mengacu pada protocol covid-19. Sehingga kegiatan dialog tersebut dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh 35 peserta dan sesi kedua di ikuti oleh 35 peserta.
(*)