Mapos, Mateng – Politik Mamuju Tengah mulai kembali diperbincangkan jelang pemilihan kepala daerah periode ke duanya. Pilkada serentak dijadwalkan akan ikut digelar Kabupaten termuda Sulawesi Barat ini pada 2020 mendatang.
Meski demikian, Direktur Logos Politika, Maenunis Amin, menyebut dua catatan jika Pilkada Mamuju Tengah masih diikuti oleh incumbent Bupati Aras Tammauni.
“Aras Tammauni itu ikan yang sudah terlalu besar untuk berenang di kolam kecil seperti Mateng. Pak Aras lebih tepat untuk mulai mendesain gerakan progresif merenangi laut perpolitikan Sulawesi Barat,” sebut Maenunis. Jumat (14/6/2019).
Maenunis menyebut variabel 2015 dan 2019 sebagai gambaran kekuatan besar Aras yang sudah bukan lagi kelas Mamuju Tengah.
“Pilbup Mateng 2015 lalu Aras sudah mencatat sejarah nasional dengan meraih suara 97% lebih dari penantangnya yang hanya meraih 2% suara. Ditambah lagi peran besar Aras pada Pileg 2019 yang mengukuhkan Demokrat sebagai pemenang mutlak Pileg Mateng. Arwan malah mencatat rekor sebagai peraih suara terbanyak DPR RI sekaligus menumbangkan dua istri bupati Polman dan Pasangkayu. Jadi, Mateng bukan lagi kelasnya Aras,” imbuhnya.
Direktur Logos ini menyebut bahwa Aras memiliki figur muda yang memiliki potensi untuk didorong menjadi Bupati Mateng periode 2020-2025.
“Figur muda seperti Amalia ataupun Arsal punya potensi yang cukup untuk didorong di Pilbup Mateng. Irama perpolitikan Mateng juga akan dinamis kalau salah satu dari tokoh muda ini yang maju menggantikan Aras Tammauni,” pungkas Maenunis.
(usman)