Mapos, Mamuju – Ada yang tidak biasa di masa pandemi ini, namun justru sedap dipandang mata. Pemandangan kota Mamuju menjadi lebih hijau. Meski di sekitar kota memang sudah hijau karena dikelilingi bukit.
Banyak menghabiskan waktu di rumah selama pandemi Coronavirus isease 2019 (Covid-19) ternyata membuat banyak orang mencoba mengeksplorasi kegiatan atau hobi baru. Dengan obyek yang selama ini jarang diperhatikan.
Salah satu aktivitas yang cukup banyak digandrungi kala pandemi adalah hobi memelihara tanaman hias di rumah. Berkebun di rumah, nampaknya menjadi pilihan masyarakat untuk beraktivitas positif di tengah aturan pembatasan selama pandemi Covid-19. Tren menanam bunga hias selama pandemi Covid-19 semakin meningkat, terutama di Mamuju.
Salah seorang warga Mamuju, Hj. Harsinah, mengungkapkan bahwa banyak manfaatnya merawat bunga. Salah satunya menghilangkan penat.
“Hampir semua waktu dihabiskan di rumah. Kalau setiap hari hanya di dapur dan membersihkan, sudah tentu bosan. Karena itu, memelihara tanaman adalah kegiatan yang paling positif,” tutur istri anggota DPR RI Suhardi Duka ini, Sabtu (21/11/2020) sore.
Dituturkan, dampak positif dari pandemi Covid19 salah satunya adalah bercocok tanam. Terutama tanaman hias. Banyak orang yang dulu tidak suka merawat tanaman sekarang jadi pemburu tanaman.
Hamparan lahan yang penuh dengan berbagai tanaman hias menjadi tempat favoritnya. Selain teduh, selalu ada yang dikerjakan dengan santai.
“Sekarang tidak sulit mencari saya saat di Mamuju. Datang saja ke kebun rumah, pasti ketemu. Tanaman bagus, hati pun senang melihatnya. Rasanya ada kepuasan dan hiburan tersendiri saat pandemi dimana harus banyak di rumah saja. Tak masalah walaupun rumah tak luas,” katanya ceria.
Kebahagiaan yang tidak terhingga, imbuhnya, saat melihat tunas baru pada tanaman hias. Perawatan pun dilakukan semakin hati-hati. Dan sudah tentu protokol kesehatan 3 M tetap dilakukan.
Diakui, sebagian besar ibu-ibu sudah jarang yang mengeluhkan keadaan. Termasuk keluhan keuangan. Sebab, tanaman yang dimimiliki bisa dijual dengan harga sesuai kebutuhan.
Di rumah saja saat pandemi Covid-19 tidak jadi tekanan dengan menghabiskan waktu bercocok tanam. Hiburan sehat dan murah meriah asal jangan terlalu banyak membeli tanaman mahal.
“Semoga pandemi ini segera berlalu, tapi kecintaan pada tanaman tetap ada,” tutupnya.
(*)