Mapos, Mamuju – Seorang bayi berusia tiga tahun di Kabupaten Mamuju, Sulbar, menderita hidrosefalus atau gangguan aliran cairan di dalam otak. Bayi itu dibiarkan tanpa mendapatkan perawatan medis karena orangtuanya tak punya biaya untuk berobat.
Bayi itu adalah Rahma Safira, anak pasangan Faisal (24) dan Siti Sajra (24). Mereka adalah warga Mamuju, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju.
Sajra mengaku tak punya uang, bahkan hanya untuk memeriksakan anaknya ke dokter di rumah sakit atau puskesmas.
Dia pasrah dan membiarkan anaknya di rumah tanpa perawatan medis apa pun.
“Saya tak punya biaya untuk mengobati anak saya,” katanya, Sabtu, (20/10/2018).
Sajra mengaku penghasilan suaminya sebagai buruh di toko Sinar Mas Mamuju hanya bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Dia hanya membiarkan anaknya sakit di rumah dan berdoa agar Rahma bisa sembuh.
“Kami sekeluarga sudah tidak bisa lagi untuk membawa ke rumah sakit, karena biaya yang dibutuhkan sangat besar walaupun Rahma memiliki kartu KIS, sedangkan penghasilan suami saya hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari,” katanya.
Sajra mengatakan, sangat kepingin mengobati anaknya ke rumah sakit agar mereka bisa sehat dan hidup normal layak. Tapi masalah utamanya adalah biaya.
“Saya hanya bisa meminta uluran tangan para dermawan, untuk membantu menyembuhkan anak saya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharuddin Djafar, yang mengetahui penderitaan Rahma, mengaku prihatin dan tergerak hati membawanya ke RS Bhayangkara.
“Bila kita mampu dan diberikan kesehatan, maka segeralah berbuat yang terbaik. Allah tidak melihat pangkat dan jabatan seseorang tapi Allah melihat hati seorang manusia seberapa besar rasa kepeduliannya terhadap sesama,” ujarnya.
(usman)