Mapos, Mamuju – Kecamatan Kalumpang sebagai salah satu peradaban tertua di dunia. Ini menjadikan Kalumpang sebagai tempat yang sangat layak untuk dijadikan destinasi wisata unggulan.
“Syaratnya pemenuhan akses jalan dan transpotasi umum menjadi kunci. Dan alhamdulillah kunci itu ada pada visi Mamuju KEREN yang mewujud dalam beberapa program unggulan. Yakni pengembangan wisata terintegrasi, pembangunan jalan dan jembatan serta penguatan lembaga adat,” tutur Ketua Koalisi Mamuju Keren Hajrul Malik, Kamis (05/11/2020).
Masyarakat Kalumpang, lanjutnya, memegang adat yang masih sangat kuat yakni konsep Ada’ Tuo. Masyarakat Kalumpang pun menjunjung tinggi sikap sipakatau, sipaklaqbi, siasayangi dan toleransi yang luar biasa. Menjadikan penduduk kampung sangat elegan dalam membangun interaksi kepada tetamu yang datang.
“Dari Kalumpang menuju Desa ondoBulo lalu ke Desa Batuisi dan berakhir di Desa Buallo. Adalah upaya menjejak Mamuju di tanah tetua, tanah indah penuh nilai dan adab, Tanah Lotong,” katanya.
Kunjungan yang langsung dipimpin Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud ini mengagendakan dua titik pertemuan. Titik pertama di Desa Karataun dengan menghadirkan tiga desa tetangga lainnya. Desa Lasa, Desa Siraun dan Desa Salumakki. Sementara titik pertemuan lainnya berada di Desa Sandapan, Desa Karama dan Desa Batu Makkada.
Mamuju Keren harus mewujud disemua tempat termasuk diterjalnya bukit dan gunung di Kalumpang. Sebab dibalik itu semua Kalumpang menyimpan sejuta pesona.
Keindahan tenun sekomandi, indahnya tari Sayo, elegan dan mewahnya Baju Bei membalut wibawa dan kebijaksanan setiap tobara. Indahnya bukit dan gunung dibalik kabut putih disetiap pagi menjemput, jernih dan segarnya air yang mengalir ke setiap rumah di desa Kalumpang dan barisan jembatan gantung berjejer rapi pada indahnya sungai membentang.
“Kalumpang adalah harapan. Kalumpang adalah Mimpi besar kita. Mimpi Besar Mamuju Keren,” tutup Hajrul.
(*)