Mapos, Mamuju – Ketua PPP Mamuju, Irfan Topporang, mengatakan, serangan-serangan yang mengarah kepada Mantan Bupati Mamuju dua periode, Suhardi Duka (SDK) tidak benar. Dia bahkan menilai sikap itu sebagai tanda kubu petahana sedang panik.
“Kita sekarang ini dihadapkan pada politik yang memanas. Namun janganlah sampai membuat kita kehilangan etika dengan menyerang pribadi. Pilkada Ini kan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” katanya, Selasa (03/11/2020).
Pilkada Mamuju 2020 sisa menghitung hari, para pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju pun telah memaparkan sejumlah Visi misi dalam debat publik putaran pertama yang diselenggarakan KPU Mamuju beberapa waktu lalu.
Namun opini publik yang seharusnya menyajikan berbagai informasi terkait visi misi calon pimpinan Mamuju untuk kepentingan rakyat tersebut dicederai oleh maraknya pemberitaan akhir-akhir ini yang menyerang pribadi SDK.
“Serangan-serangan ke pribadi SDK ini membuktikan bahwa pihak petahana sedang panik. Dan wajarlah mereka panik sebab masyarakat mayoritas akan memilih Tina Ado dalam Pilkada 2020 nanti,” tandasnya.
Dari pengamatannya, ia berkesimpulan bahwa masyarakat Mamuju secara mayoritas merindukan perubahan yang lebih baik dari saat ini. Dan bisa diwujudkan dengan tawaran visi misi Tina-Ado.
“Jika pemilihan dilangsungkan saat ini atau beberapa minggu kedepan, masyarakat mayoritas akan memilih Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud. Itu terlihat dari tingkat dusun sampai desa di Mamuju,” katanya.
“Apalagi setelah Debat Kandidat kemarin, masyarakat yang tadinya bersikap 50:50 kini telah full akan memilih Tina-Ado dalam Pilkada Mamuju 9 desember nanti,” pungkasnya menuttup.
(*)