Mapos, Majene — Untuk mempercepat pendistribusian bantuan ke titik ungsi, pemerintah menggunakan semua sumber daya yang ada termasuk menggunakan helikopter.
Menurut Dandim 1401 Majene, Letkol Inf Yudi Rombe, jajaran TNI selalu turut ambil bagian dalam menangani derita korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.
Dikatakan, untuk mempercepat pendistribusian bantuan ke titik ungsi, dirinya memandu helikopter membawa bantuan gempa danĀ mendarat di lapangan Tasinara Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Kamis (21/01/2021).
“Saya turun tangan langsung sebagai pemandu udara helikopterĀ mengantar bantuan logistik ke Desa Panggalo untuk korban gempa. Pengantaran logistik juga turut dikawal oleh Babinsa Desa Panggalo, Serda Jumardi dan kepala Desa Panggalo, Palimbuang,” sebut Yudi Rombe.
Menurutnya, berapa hari pasca gempa yang mengguncang Sulbar, ada sekitar lima desa yang terisolir akibat longsor. “Desa Kabiraan, Tandealo, Panggalo, Popenga dan Ulumanda sempat terisolir akibat terputusnya jalur menuju desa tersebut. Berdasarkan kajian sementara, longsor dipicu oleh adanya aktivitas geologi dan tingginya curah hujan di wilayah itu,” ungkap Yudi.
Untuk itu, kata orang nomor satu di jajaran TNI Majene ini, pihak BNPB bersama TNI mengerahkan helikopter dalam menangani tanggap darurat bencana di Kabupaten Majene.
“Upaya menggunakan helikopter dianggap cocok untuk pendistribusian logistik supaya merata kepada pengungsi yang berada di daerah terisolir,” pungkasnya.
(*)