Mapos, Pasamgkayu – Pemerintah Daerah (Pemda) Pasangkayu, Sulbar mencatat sudah 800 rumah dan tempat ibadah rusak akibat gempa yang mengguncang Pasangkayu, Sulbar dan Donggala-Palu, Sulteng. Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah karena Pemda Pasangkayu masih melakukan pendataan.
“Jadi sekarang ini kita melakukan pendataan dan verifikasi sudah mencapai 800 (rumah-tempat ibadah), jumlah akhirnya berapa tidak tahu. Tapi kita akan terus melakukan ini secepatnya agar pemulihan ini dapat dilakukan dengan baik,” ujar Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, Senin (1/10/2018).
Rumah warga yang rusak akibat gempa tersebut nantinya akan mendapat bantuan dana untuk perbaikan.
“Kita akan berkoordinasi ke Presiden, apakah Pusat yang bantu atau Pemda Pasangkayu, kata Agus.
Menurutnya, 800 rumah dan tempat ibadah yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 magnitudo itu, tersebar di 12 kecamatan dan yang paling terparah berada di Kecamatan Bambaira dengan jumlah 100 rumah.
Gempa juga menyebabkan satu orang warga Pasangkayu meninggal dan satu orang mengalami luka berat.
“Satu meninggal dan satu luka. Yang luka sudah dibawa ke Makassar untuk dilakukan perawatan secara intensif,” ujar Agus.
Lebih jauh Agus mengatakan, untuk warga Pasangkayu yang berada di Donggala dan Palu, baik yang sedang sekolah maupun tengah jalan-jalan ke sana saat gempa dan tsunami terjadi berdasarkan informasi yang diterima, ada puluhan orang.
“Inilah juga yang sementara kami data untuk memastikan jumlahnya,” katanya.
Agus mengakui, warga Pasangkayu diliputi kecemasan dan masih banyak yang mengungsi, disebabkan adanya informasi yang tidak jelas melalui media sosial.
Dia meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi isu melalui media sosial.
“Saya minta masyarakat jangan terprovokasi isu melalu media sosial,” sebut Agus.
Ia juga mengakui, hingga saat ini wilayah Pasangkayu masih lumpuh akibat belum adanya pasokan listrik dan jaringan telekomunikasi.
“Kalau jaringan telekomunikasi hari ini mulai ada, tetapi listrik pascaggempa sampai saat ini masih lumpuh,” kunci Agus Ambo Djiwa.
(usman)