Mapos, Mamuju – Bupati Mamuju Hj. Sutinah Suhardi memanfaatkan momen pelantilan 360 Kepala Sekolah SD dan SMP se Kabupaten Mamuju untuk mengungkap persoalan krusial dunia pendidikan.
Persoalan itu diyakini menjadi penghambat kemajuan sekolah. Seperti dana BOS.
Disebutkan, tahun lalu milliaran rupiah dana BOS tidak dicairkan. Alasannya, tidak jelas.
Sutinah menilai fakta itu menunjukkan kinerja kepala sekolah masih sangat di bawah harapan. Karena tidak tersalurkannya dana tersebut akan menjadi kerugian sekolah.
“Ke depan, kalau ada yg tidak bisa mencairkan dana BOSnya pertengahan tahun, langsung saya ganti,” tegas Sutinah, Senin (24/01/2022).
Bahkan mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Mamuju ini menegaskan, jangan ada kepala sekolah yang bermain-main dengan dana BOS. Dia tidak memberikan toleransi pada Kasek yang melakukan pelanggaran hukum.
“Jangan ada yang menganggap dana BOS itu milik kepala sekolah dan untuk dibagi-bagi. Karena itu bukan untuk memperkaya diri, tapi untuk memajukan sekolah,” tandasnya.
Sutinah berharap agar para ASN terlantik dapat segera beradaptasi dengan tugas tambahan selaku kepala sekolah. Terutama dalam mendorong suksesnya program sekolah penggerak serta tugas menyukseskan program vaksinasi covid-19 kepada siswa.
Kasek SMPN 2 Mamuju Nur Hazanah N, mengaku, sangat mengapresiasi arahan pimpinan daerah yang dinilainya sebagai suatu motivasi positif dalam upaya pengembangan SDM kepala sekolah dan demi kemajuan sekolah.
“Ini sangat luar biasa dan dapat menjadi motivasi bagi kami para kepala sekolah. Utamanya kami selaku kepala sekolah baru, tentu ini akan menjadi langkah awal kami untuk dapat membenahi dan meningkatkan kualitas sekolah,” katanya.
Pelantikan dilanjutkan dengan pembekalan kepada para kepala sekolah.
(*)