Mapos, Mamuju – Delapan hari pascagempa dan tsunami di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Jumat pekan lalu, mulai berdampak pada kelangkaan pasokan BBM di sejumlah SPBU di Kabupaten Mamuju, Mateng dan Pasangkayu.
Untuk di Mamuju sendiri, jatah pasokan BBM 8.000 liter dari depot Pare-pare Sulawesi Selatan langsung diserbu habis warga.
Kelangkaan pasokan BBM di Kabupaten Mamuju terjadi sejak 3 hari ini. Di beberapa SPBU, kendaraan antre berjam-jam.
Petugas SPBU Mamuju menyebutkan, kelangkaan BBM terjadi sejak 5 hari pascagempa.
“Kalau kelangkaannya sejak 5 hari pascagempa sampai hari ini,” jelas salah seorang Petugas SPBU Mamuju. Kamis (4/10/2018).
Tak hanya warga Mamuju, warga yang berada di Pasangkayu dan Mateng juga berburu BBM dan mengalami hal yang sama.
Banyaknya warga yang berburu BBM menyebabkan antrian kendaraan mengular dari SPBU hingga satu kilometer lebih.
Pedagang eceran BBM panen rezeki
Langkanya BBM di Mamuju menjadi rezeki bagi para penjual eceran. Bayangkan, 1 botol dijual Rp 15.000. Tak sampai sejam, eceran pun habis diserbu warga.
Seperti yang terlihat pada pedagang eceran di simpang dua, dekat SPBU kali Mamuju.
Warga yang enggan untuk mengantri di SPBU langsung menyerbu pedagang eceran. Walaupun terbilang mahal, warga tetap membeli.
“Daripada antri berjam-jam, lebih baik beli yang eceran. Walaupun agak sedikit mahal asal bisa dapat BBM,” ujar Edi.
Dia mengatakan, sejak sore tadi, antrian di SPBU sudah terlihat mengantri menunggu pasokan BBM.
“Sejak sore tadi, pukul 14.00 Wita, anrian kendaraan menunggu BBM di SPBU Simbuang sudah padat,” katanya.
(toni)