Mapos, Mamuju – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya dalam mendukung penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang digagas oleh Bank Indonesia. Dukungan tersebut difokuskan pada Forum Pusat dan Daerah, yang menjadi salah satu agenda strategis dalam rangkaian ISEF 2025.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Bapperida Sulbar, Muhammad Nur Dadjwi, mewakili Kepala Bapperida Junda Maulana dalam Rapat Persiapan Forum Pusat dan Daerah yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu (1/10/2025). Didampingi para perencana dan staf bidang PSDA, Dadjwi menyampaikan bahwa rapat ini menjadi momentum penting untuk menyamakan persepsi dan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam pengembangan ekonomi syariah.
Rapat yang dibuka oleh Haikal Hassan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), turut membahas penguatan peran Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta penyiapan dokumen perencanaan dan penganggaran. Pemerintah daerah juga mendapat pendampingan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) dan RPJMD, pemetaan program dan pelaksana ekonomi syariah, serta integrasi kegiatan ke dalam SIPD dan APBD.
“Program ekonomi syariah harus diintegrasikan secara sistematis ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. Template RAD yang disusun akan menjadi bahan pemetaan nasional dan dibahas lebih lanjut pada Forum Pusat–Daerah ISEF 2025, tanggal 8 Oktober mendatang,” ujar Dadjwi.
Rapat juga menyoroti tantangan seperti keterbatasan anggaran, keberlanjutan politik, dan potensi tumpang tindih program. Solusi yang ditawarkan meliputi sinergi lintas OPD, pemanfaatan CSR, serta penguatan regulasi daerah.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana menyebut, sebagai koordinator utama perencanaan pembangunan daerah, Bapperida Sulbar akan memastikan bahwa agenda ekonomi syariah masuk dalam RPJMD, Renstra, dan RKPD, serta terintegrasi ke dalam SIPD dan APBD sesuai regulasi. Selain itu, Bapperida juga akan mendukung KDEKS dalam penyusunan peta RAD, memfasilitasi sinergi lintas OPD dan stakeholder, serta melakukan monitoring dan evaluasi capaian program.
“Forum ini menjadi sangat relevan dengan visi “Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera” yang diusung oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Ekonomi syariah diyakini sebagai instrumen strategis untuk memperkuat inklusi ekonomi, menekan kemiskinan, membangun SDM unggul, dan meningkatkan daya saing daerah.” kata Junda Maulana.
Dengan dukungan dari Bappenas, Bank Indonesia, Kemendagri, KNEKS, serta KDEKS dan Bappeda dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota, Junda berharap Forum Pusat–Daerah ISEF 2025 menghasilkan langkah konkret menuju model pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang terintegrasi antara pusat dan daerah.
(*)