Mapos, Mamuju – Untuk hari ini, Rabu (3/10/2018) Kurang lebih 2000 pengungsi korban gempa dan tsunami Palu, Sulteng memasuki kota Mamuju dan diberikan pelayanan yang maksimal di Posko Ahmad Kirang, Rujab Wakil Bupati Mamuju.
Disamping itu, pemerintah daerah terus memberikan pelayanan, baik dari kesehatan dan pendampingan kepara pengungsi.
Bupati Mamuju H. Habsi Wahid mengatakan, penguatan dan pendampingan ini, lanjutnya, adalah memastikan pemda dapat melakukan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. Yakni kebutuhan permakanan, kebutuhan tempat tinggal sementara berupa tenda-tenda dan layanan dukungan psikososial.
Habsi menjelaskan untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi dan warga terdampak gempa telah disediakan makanan siap saji dan juga didirikan Dapur Umum.
Selain itu, Pemda juga dibantu okeh para relawan dalam penanganan pengungsi, diantaranya relawan dari Ansor Banser Mamuju, ORARI, tenaga kesehatan dan lainnya.
Dapur Umum disiapkan untuk pengungsi, warga dan relawan yang berada di posko pengungsian dan sekitarnya. Sedangkan sembako dan logistik seperti pakaian disalurkan kepada pengungsi yang akan melanjutkan perjalanannya ke kempung halamannya.
“Kami bisa memahami perasaan pengungsi, mereka butuh perlindungan dan perhatian pasca gempa dan tsunamj yang menghancurksn ruamh mereka,” kata Habsi.
Habsi mengatakan, untuk distribusi sembako dan nasi bungkus dari dapur umum, pihaknya mengerahkan Dinsos Kabupaten Mamuju dan pendamping lainnya.
“Intinya, kita harus melayani para pengungsi dengan baik. Agar trauma amg mereka rasakan bisa berangsur-angsur pulih,” kunci Habsi.
(usman)