Waduh.. Video Siswa-siswa Junior SMK Dipukuli Bergantian oleh Senior di Kelas

Mapos, Majene – Video yang memperlihatkan empat siswa asal Kota Majene, Majene sedang dipukuli.

Dalam video berdurasi 1.05 menit (berpakaian sekolah kelautan) itu memperlihatkan beberapa siswa sedang memukuli secara bergilir ke empat siswa dalam kondisi berdiri berjejer di depan kelas.

Selanjutmya, pada video yang kedua (berpakaian training) berdurasi 0.15 detik, terlihat seorang senior memukuli yuniornya berjumlah tujuh orang.

Beberapa siswa yang berada dalam video tersebut diketahui merupakan siswa SMK 3 Kelautan, Pamboang, Majene.

Video ini diperkuat dengan pengakuan salah seorang siswa kelas 2 SMK 3 bernama Zulfadli, Ia mengaku, Nasrullah disuruh oleh seorang guru bernama Sukraeni untuk memukul dirinya lantaran membangkang tidak mau shalat dzuhur di halaman sekolah saat siang terik.

Pengakuan Zulfadli, seperti diceriterakan oleh keluarganya – Iwan, Selasa (30/10/2018), kejadian pemukulan yang dilakukan oleh Nasrullah (senior) kepada dirinya lantaran Zulfadli tidak mau mengikuti perintah Nasrullah untuk shalat dzuhur di lapangan upacara.

Alasan Zulfadli, karena dirinya sudah melaksanakan shalat dzuhur bersama wakil kepala sekolah.

Karena membangkang, Nasrullah kemudian melapor ke Sukraeni. Oleh Sukraeni sontak menyuruh Nasrullah untuk memukul Zulfadli.

“Ketika itu, Nasrullah mendatangi Zulfadli dan langsung memukul Zulfadli tepat dibagian kepala belakang. Akibatnya, Zulfadli menderita luka benjol sebesar telur,” tutur Iwan.

Kejadian itu tidak dilaporkan oleh keluarga siswa lantaran berharap akan ada upaya dari pihak sekolah untuk beritikad tetap mencerdaskan anak kemenakannya.

Dan yang menjadi dongkol keluarga korban karena Zulfadli belakangan dituding kerap mabuk-mabukan.

Iwan menyebut, peristiwa mabuk yang dialami oleh Zulfadli bermula ketika dia diminta untuk membantu rekannya mendorong perahu.

Usai mendorong perahu, Zulfadli dan kawan-kawan disuguhi oleh temannya kopi saset yang sudah dicampur kecubung. Alhasil, mereka seperti hilang ingatan selama dua hari.

Peristiwa ini kata Iwan, sempat ditangani Polsek Pamboang. Namun, oleh polisi menyebut kecubung yang dicampurkan ke dalam kopi tidak memenuhi unsur pidana atau jenis penyalahgunaan narkoba.

Atas dasar peristiwa itu, oleh pihak sekolah melakukan voting dan hanya melibatkan peserta voting sebanyak 30 orang terdiri dari guru dan staf SMK Negeri 3 Pamboang dengan hasil 17 – 13 – 17 diantaranya menjatuhkan hukuman kepada Zulfandi dileluarkan dari sekolah.

“Guru dan staf di sekolah itu sebanyak 62 orang. Artinya kok tidak kuorum, kenapa harus voting?” tanya Iwan heran.

Akibat dari kejadian ini, Iwan bermaksud melapor ke pihak terkait soal dugaan kekerasan yang dilakukan oleh siswa SMK Negeri 3 Pamboang.

Sayangnya Kepala SMK 3 Kelautan Gazali Zakaria belum berhasil dikonfirmasi.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Sulbar, Arifuddin Toppo saat ditemui, enggan berkomentar panjang. Ia mengatakan, akan melakukan kroscek di sekolah tersebut prihal kejadian itu.

“Saya belum dapat informasi,” tutup Arifuddin sembari berlalu menaiki mobil dinasnya. Selasa (30/10/2018).

Untuk diketahui, arsip video pemukulan siswa berada di redaksi mamujupos.com.

foto/istimewa

(Berita ini masih berlanjut dan akan diverifikasi selanjutnya).

(ipunk)

error: Maaf... ! Web ini di Protek yaaa...