Mapos, MamujuĀ – Dua bulan (Februari – April 2018), Polres Metro Mamuju berhasil mengungkap dan menangani 25 kasus kejahatan dengan jumlah tersangka sebanyak 35 orang.
Demikian disampaikan Kapolres Metro Mamuju AKBP Mohammad Rivai Arvan, didampingi Kasat Reskrim AKP Jamaluddin dan Kasat Narkoba AKP Sukri saat merilis pengungkapan kasus di Mapolres Metro Mamuju, jalan Ks. Tubun, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kamis (12/4/2018).
Rivai mengatakan, selama dua bulan terakhir, team Phyton yang dibentuk telah mengungkap sebanyak 25 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 35 orang.
Rivai menjelaskan, 35 tersangka diantaranya, 18 tersangka kasus narkoba dan 16 tersangka kasus pidana umum. Pidana umum itu diantaranya kasus penganiayaan, pencurian dan pemberetan maupun pencurian dan kekerasan termasuk aksi premanisme.
“Dari 25 kasus yang paling fenomenal adalah pengungkapan kasus narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 kilogram dan enam butir pil ekstasi. Bila dirupiahkan mencapai Rp 2 Miliar,” ungkapnya.
Menurut Rivai, wilayah Mamuju sangat starategis dijadikan tempat transit lewatnya narkoba dari luar.
“Kita telah melakukan monitoring atau penyidikan selama dua bulan dan berhasil memgungkap serta menangkap dua tersangka dan menyita barang bukti seberat 1 kilogram sabu-sabu dan enam pil ekstasi,” tuturnya.
Menurutnya, pihaknya masih terus melakukan pengembangan.
“Tim sudah bergerak di dua provinsi yakni Kalimantan dan Palu, Sulteng. Mohon doa, mudah-mudahan bisa diungkap sampai ke bandar terbesar,” kata Rivai.
Rivai melanjutkan, berkat dukungan masyarakat dan teman-teman wartawan memberitakan kegiatan-kegiatan kami, sehingga diketahui secara luas oleh masyarakat.
Ia berharap, tim yang bekerja sampai saat ini dapat memberikan hasil yang terbaik, demi keamanan dan Mamuju bebes dari Narkoba.
“Kalau kita liat barang ini, sepertinya dari Malaysia, transitnya di Kalimantan melalui Tarakan kemudian masuk di Mamuju dan info terakhirnya akan dibawa ke Palu untuk diedarkan, tapi kita berhasil gagalkan di Mamuju,” ucap Arvan.
Rivai menuturkan, Pengakuan tersangka sampai saat ini baru satu kali melakukan. Pelaku berinisial DG dan AN warga Palu. Prediksi kita Pelabuhan ini pasti selalu digunakan karena pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang langsung menuju Kalimantan timur.
Rivai mengungkapkan, berdasarkan hasil penyidikan, para pelaku melakukan transaksi secara diam-diam.
“Sangat rapi, dari keterangan tersangka saja mereka mengambil barang ini diatas motor tanpa dilihat orang. Ada orang lain yang menyuruh ambil diatas motor yang dipartkir di depan pasar,” ungkapnya.
Mereka cukup profesional, kami yakin mereka ini pemain lama. Dan kami juga yakin bukan baru kali ini lewat di Pelabuhan Mamuju, mereka ini sudah berkali-kali cuma kita butuh kesabaran menunggu dan melidik sehingga berbuah hasil,” sambungnya.
Rivai membeberkan, memang Tarakan ini jalur yang paling sering digunakan. Kemarin saja ada yang di Makassar ditangkap, itu juga dari sana.
“Memang ini jalur yang paling mudah karena sangat luas wilayahnya dan bisa masuk dari mana saja serta tidak bisa termonitor oleh aparat,” terangnya.
(fitri)